Pada posting yang lalu, saya menulis bagaimana menampilkan model 3D dalam representasi 2D. Namun hal ini memiliki batasan jika anda memiliki bentuk objek yang kompleks. Cara tersebut besar kemungkinan tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan anda. Cara lain yang dapat anda lakukan adalah betul-betul membuat gambar 3D anda menjadi Gambar 2D!
Ada dua cara untuk melakukan ini. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun keduanya dapat menghasilkan gambar 2D dari sudut pandang manapun.
Menggunakan file DXB
Anda dapat membuat file DXB dengan memplotnya. Sebelum memplotke DXB, anda harus menambahkan plotter DXB file terlebih dahulu. Caranya sama dengan menambahkan plotter untuk JPEG. Pilihlah tipe plotter DXB. Plot seperti biasa, berikan nama file yang sesuai.
Setelah file DXB anda jadi, anda dapat menginsertnya kembali ke file DWG anda. Ketikkan DXBIN lalu [enter]. Hasil 2D dari model anda sudah masuk ke drawing. Kekurangan dari metode ini adalah anda akan kehilangan ‘inteligensi’ dari drawing anda. Data color, layer, dan sebagainya akan hilang. DXBIN juga akan mengasumsikan DXB dalam unit inch. Jika anda memiliki drawing dalam unit mm atau m, anda harus melakukan scaling untuk mengkonversinya terhadap objek tersebut.
Menggunakan Express Tool: FLATTEN
Hal pertama yang harus anda lakukan adalah membuat backup dari file anda. Setidak-tidaknya anda harus membuat kopi dari objek 3D anda.
Tool ini hanya dapat anda gunakan jika anda menginstall express tools. Flatten dapat diakses dengan mengetikkan FLATTEN atau dari menu express>modify>flatten objects.
Flatten akan mempertahankan inteligensi dari objek anda. Namun flatten memiliki kekurangan hasil 2D-nya tidak selalu paralel dengan World UCS. Jika anda melakukan flatten pada isometric view, maka hasil flatten akan paralel dengan view tersebut. Padahal anda tentu menginginkan hasil flatten paralel dengan World UCS. Untuk mengakali ini, anda harus tetap ada pada view TOP. Putar objek 3D sampai tampak seperti isometric, meski anda melihatnya dari atas. Gunakan 3DROTATE sampai anda mendapatkan sudut yang tepat. Sulit? Ya, ini memang kelemahan dari metode ini. Anda harus melakukan trial and error sampai mendapatkan hasil yang pas.
0 komentar